aku

aku
semua tentang saya

Jumat, 01 Oktober 2010

INDONESIAKU part 2

oleh Dedi Rohendi pada 01 Oktober 2010 jam 17:13
Wahai Indonesiaku,

Ketika aku melintas dan memandangmu dari udara, aku harus katakan, engkau negeri yang sangat cantik.
kekagumanku atas mu tak akan pernah pudar.

Akan tetapi wahai Indonesiaku,
Ketika kutanya orang-orang dari Timur Tengah yang menuntut ilmu di negeri tetanggamu, mengapa mereka memilih tetanggamu sebagai tempat untuk menuntut ilmu?  mereka menjawab, negeri tetanggamu adalah negeri muslim dan aman. Aku katakan pada mereka, bahwa Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim TERBANYAK di dunia. Mereka hanya berguman, Indonesia tidak nampak sebagai negara muslim, dan Indonesia di mata mereka.... tidak aman. Aku sedih, karena walau ingin ku sangkal, jawaban mereka ada benarnya.

Setelah berita tentang aksi terorisme yang demikian marak (yang entah seperti apa kejadian sebenarnya), hari-hari ini aku mendengar, engkau dilanda kerusuhan dan kekisruhan lagi. Akan sampai kapan keadaan ini berlangsung? Akan sampai kapan seseorang menumpahkan darah saudaranya se tanah air dengan alasan yang memalukan dan tanpa belas kasihan sama sekali? Sampai kapan orang-orang mengorbankan dan membawa masyarakat banyak untuk membela kepentingan dirinya yang dibungkus menjadi seperti kepentingan bangsa dan negara?

Wahai Indonesiaku,
Ketika wargamu gonjang ganjing dan secara emosional menuntut agar dirimu berperang melawan tetanggamu, warga tetanggamu tidak banyak terusik. Mereka nampaknya sedang bersungguh-sungguh untuk menjadikan bangsa dan negaranya sebagai bagian dari negara maju yang bermartabat. Aku terkadang malu, mengapa solusi konfrontatif yang kita tawarkan. Mengapa kita tidak mencoba berdialog dengan serius sebagai sesama negara bermartabat dan berdaulat? Kadang aku berpikir, apakah karena sudah terlalu lama tidak berperang, lalu kita selalu ingin setiap masalah diatasi dengan perang, kerusuhan dan pertumpahan darah?

Betapa sudah digelapkan mata hati kita. Demi keinginan berseteru, kita tidak lagi bisa memandang mana yang harus dilawan dan mana yang harus disayang. Kita jatuh menjadi negara yang kurang bermartabat, bukan ..... sekali lagi bukan karena oleh ulah orang lain, tapi karena ulah kita sendiri.

Wahai Indonesiaku,
Senyatanya engkau adalah negara terkaya di dunia dan orang tahu akan hal itu. Tapi mengapa engkau menjadi negara peminta-minta dengan utang tak terkira?
Sejujurnya rakyat Indonesia miskin (karena income per kapita yang  rendah) dan orang pun tahu akan hal itu. Tapi mengapa begitu banyak orang dengan harta berbilang milyar dan dengan hartanya bisa berbuat semena-mena?
Dan ada apa dengan fenomena disaat ribuan orang berebut sedekah berbilang rupiah, orang-orang bisa berbelanja di toko mewah?

Wahai Indonesiaku,
Aku senantiasa berdo'a, engkau akan pulih menjadi negeri yang benar-benar Indah alamnya, ramah dan akhlakul karimah orangnya serta bermartabat bangsanya. Banyak masalah besar yang harusnya dihadapi yang akhirnya terlupakan karena engkau mengurusi masalah yang seharusnya tidak perlu terjadi.

Aku yang begitu banyak berharap padamu!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar