aku

aku
semua tentang saya

Rabu, 20 Oktober 2010

pesan untuk pak SBY

oleh Vaine Kardila pada 20 Oktober 2010 jam 19:52
 semoga bapak dapat lebih memperhatikan orang" iank berada di perbatasan negara..
apakah dirimu tidak sedih melihatnya?
orang" iank butuh kesehatan..
orang" iank butuh pendidikan layak..
bahkan mereka mau menjadi warga negara lain demi uang...
kemana pikiran mu pak?
tolong.. tolong..
dengarkan tangis mereka..
jangan hanya mendengarkan orang" iank salah...
jangan hanya memperhatikan orang" iank hanya berada di ibu kota..
mereka juga warga negara indonesia..
mereka merupakan generasi penerus bangsa..
dan juga tolong perhatikan para TKI iank selalu disakiti dan selalu diinjak-injak harga diri mereka..
bahkan engkau tidak perduli sedikitpun dngan penderitaan mereka..
kemana hatimu pak?
apakah kau tidak menangis melhat mereka iank di injak-injak di negara orang lain?
semoga bapak lebih tegas dalam bertindak..
jangan hanya diam.. diam.. diam..
memang pepatah mengatakan diam itu emas..
di saat dibutuhkan bicara atau bertindak engkau harus lebih tegas agar tidak ada lagi iank namanya korupsi dan mafia hukum.
aku menghargai untuk semua kerja keras bapak selama ini..
semoga engkau bisa memimpin indonesia dan mengangkat derajat indonesia lagi di mata dunia..
aku yakin engkau pasti bisa..

Senin, 11 Oktober 2010

LAPORAN BIOKIMIA

       I.            NOMOR PERCOBAAN       :  VII (TUJUH)
    II.            NAMA PERCOBAAN          : ANALISIS URIN
 III.            TUJUAN PERCOBAAN      :
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memahami proses penampungan urin dan deteksi sisa (hasil) metabolisme material organik dalam tubuh yang dikeluarkan bersama urin.
 IV.            DASAR TEORI
Analisis urin dimaksudkan untuk mendeteksi hasl metabolisme material dalam tubuh menjadi bentuk yang sangat sederhana. Material polar yang masuk ke tubuh mengalami metabolisme sederhana di hati untuk bisa disekresikan ke dalam urin, sedangkan material non polar mengalami metabolsme rumit di hati bahkan butuh bantuan bilirubin untuk bisa disekresikan urin. Disamping ginjal dan dan saluran yang berhubungan dengan ginjal. Pemeriksaan urin jadi leluasa karena dapat dilakukan pada sampel yang banyak dibandingkan darah.
Pengumpulan urn yang baik adalah urin yang keluar pada periode pertama dibuang lalu selanjutnya baru disamping. Semua ini dilakukan untuk menghindari pencemaran yang tidak berasal dari urin sendiri. Penyimpanan urin harus mematuhi kaidah bahwa urin banyak bakteri saluran kencing jadi kalau bisa pemeriksaannya adalah sesegera mungkin kalau tidak bisa harus menambahkan pengawet.
Urin atau air seni, merupakan larutan berair, jernih agak kekuningan, berbau, reaksinya asam yang dikeluarkan tubuh melalui kegiatan (rene). Gnjal merupakan suatu organ yang terdapat dalam tubuh hewan untuk mengeluarkan air dan senyawa dengan berat molekul rendah kecuali glukosa. Pernyataan ini membuktikan bahwa hasil metabolisme yang paling sederhana memang dikeluarkan melalui urin melalui proses filtrasi di ginjal.
Ginjal memainkan peranan filtrasi untuk mempertahankan fungsi :
1.      Eliminasi kelebihan ginjal.
2.      Menghilangkan hasil akhir metabolisme.
3.      Eliminasi unsur organik sesuai dengan kebutuhan jasad hidup.
4.      Eliminasi substansi asing.
5.      Menahan material yang masih dibutuhkan tubuh.
(Tim Penyusun Kimia. 2010)
Ciri – ciri urin normal :
1. “Volume”
Urin rata-rata : 1-1,5 liter setiap hari; tergantung luas permukaan tubuh dan intake cairan.
2. “Warna”
kuning bening oleh adanya urokhrom. Secara normal warna dapat berubah, tergantung jenis bahan /obat yang dimakan. banyak carotein, warna kuning banyak melanin, warna coklat kehitam-hitaman. banyak darah, warna merah tua ( hematuria ) banyak nanah, warna keruh ( piuria ) adanya protein, warna keruh ( proteinuri )
3. “Bau”
Urin baru, bau khas sebab adanya asam-asam yg mudah menguap Urin lama, bau tajam sebab adanya NH3 dari pemecahan ureum dalam urine Bau busuk, adanya nanah dan kuman-kuman Bau manis, adanya asetan
4. “Berat Jenis Urin”
Normal : 1,002-1,045, rata-rata 1,008
5. “pH Urin”
Kurang lebih ph = 6 atau sekitar 4,8-7,5 Px dgn kertas lakmus (reaksi) : Urin asam, warna merah Urin basa, warna biru
(http://urinsebagaianaliskesehatan.blogspot.com/2009/03/analisis-urin-untuk-mengetahui-organ.html)
Urin yang kita keluarkan terdiri dari berbagai unsur seperti : air, protein, amoniak, glukosa, sedimen, bakteri, epitel dsb. Unsur-unsur tersebut sangat bervariasi perbandingannya pada orang yang berbeda dan juga pada waktu yang berbeda dan dipengaruhi oleh makanan yang kita konsumsi. Kandungan urin inilah yang menentukan tampilan fisik air urin seperti kekentalannya, warna, kejernihan, bau, busa, dsb.
Dalam keadaan normal kencing memang tampak sedikit berbusa karena kencing mengandung unsur-unsur tersebut. Apalagi jika kencing dicurahkan kedalam tempat berwadah dari posisi tinggi, akan terjadi reaksi yang menyebabkan urin tampak berbusa. Barangkali untuk memastikan adanya kelainan perlu diperhatikan beberapa hal lain seperti warna, bau, kejernihan, kekentalan dsb. Warna yang memerah menandakan adanya darah yang bercampur dalam urin. Ini bisa terjadi pada keadaan infeksi, luka, batu saluran kemih, tumor, minum obat tertentu dsb. Jika warna sangat merah menyerupai fanta ini menandakan adanya perdarahan yang masif di saluran kemih.
Urin yang terlalu keruh menandakan tinhgginya kadar unsur-unsur yang terlarut di dalamnya. Hal ini bisa terjadi karena faktor makanan, karena adanya infeksi yang mengeluarkan bakteri atau karena konsumsi air yang kurang. Bau urin dapat bervariasi karena kandungan asam organik yang mudah menguap. Diantara bau yang berlainan dari normal seperti: bau oleh makanan yang mengandung zat-zat atsiri seperti jengkol, petai, durian, asperse dll. Bau obat-obatan seperti terpentin, menthol dsb, Bau amoniak biasanya terjadi kalau urin dibiarkan tanpa pengawet atau karena reaksi oleh bakteri yang mengubah ureum di dalam kantong kemih.Bau keton sering pada penderita kencing manis, dan bau busuk sering terjadi pada penderita keganasan (tumor) di saluran kemih.
Sistem urinaria terdiri atas ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. `Sistem ini membantu mempertahankan homeostasis dengan menghasilkan urin yang merupakan hasil sisa metabolisme
Cairan yang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui melalui urinalisis, yaitu suatu metode analisis zat-zat yang dimungkinkan terkandung di dalam urin.
Dalam basoeki (2000) disebutkan bahwa pada proses urinalisis terdapat banyak cara metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi zat-zat apa saja yang terkandung di dalam urin. Analisis urin dapat berupa analisis fisik, analisi kimiawi dan anlisis secara mikroskopik.
Analisis urin secara fisik meliputi pengamatan warna urin, berat jenis cairan urin dan pH serta suhu urin itu sendiri. Sedangkan analisis kimiawi dapat meliputi analisis glukosa, analisis protein dan analisis pigmen empedu. Untuk analisis kandungan proteinm ada banyak sekali metode yang ditawarkan , mulai dari metode uji millon sampai kuprisulfa dan sodium basa. Yang terakhir adalah analisis secara mikroskopik, sampel urin secara langsung diamati dibawah mikroskop sehingga akan diketahui zat-zat apa saja yang terkandung di dalam urin tersebut, misalnya kalsium phospat, serat tanaman, bahkan bakteri (basoeki, 2000).
    V.            ALAT DAN BAHAN
·         Alat yang digunakan :
o   Gelas kimia
o   Erlenmeyer
o   Pipet tetes
o   Gelas ukur
o   Corong
o   Tabung reaksi
o   Rak tabung reaksi
o   Kertas pH
o   Tisu
o   Kain lap
o   Masker
o   Sarung tangan
o   Lampu spirtus
·         Bahan yang digunakan :
o   Cairan urn
o   Aquadest
o   Perak nitrat 0,05%
o   Reagen biuret A dan biuret B
o   NaOH 10 N
o   Reagen fehling A dan fehling B
 VI.            PROSEDUR PERCOBAAN
a)      Siapkan tabung reaksi bersih dan kering.
b)      Masukkan cairan urin ke dalam 4 tabung reaksi yang terpisah.
c)      Tabung reaksi satu, untuk menentukan klorida urin dengan menetesi larutan perak nitrat ke dalam tabung reaksi satu.
d)     Tabung reaksi dua, untuk menentukan amoniak, dengan cara pembentukan ammonium setelah penambahan lima tetes NaOH 10 N ke dalam tabung tersebut.
e)      Tabung ke tiga adalah untuk uji protein hasil pelepasan membrane sel saluran kencing dengan menggunakan reagen biuret.
f)       Dan tabung ke empat, digunakan untuk mendeteksi penyakit diabetes dengan menambahkan reagen fehling A dan fehling B. hasil yang didapat harus negative untuk memastikan urin tidak berasal dari orang yang mengidap penyakit diabetes.
VII.            DATA HASIL PENGAMATAN
No.
Bahan yang digunakan
Hasil pengamatan
1.
Urin + AgNO3
Urin berwarna kuning kecoklatan dan tidak terdapat endapan AgCl. (-)
2.
Urin + NaOH 10 N
pH = 9 dan terdapat bau amoniak (+)
3.
Urin + reagen biuret A dan B
Tidak terjadi perubahan warna pada urin (-)
4.
Urin + fehlng A dan B
Urin berwarna biru dan tidak terdapat endapan merah bata (-)
 
VIII.       PEMBAHASAN
Urin terdiri dari 94% air, glukosa, protein, mineral dan senyawa lain yang merupakan sisa metabolisme yang tdak berguna di dalam tubuh.
Pada proses pembentukan urin, di dalam glomerulus terjadi filtrasi (penyaringan) darah dan protein kemudian terbentuk urin primer. Urin primer kemudian menuju ke tubulus proksimal. Di dalam tubuus proksimal terjadi reabsopsi (penyerapan kembali) glukosa dan asam – asam amino membentuk urin sekunder. Urin sekunder menuju ke tubus distal dan mengalami reabsorpsi kembal. Kemudian urin tersebut menuju ke tubulus colekta dan mengalami augmentasi (peningkatan konsentrasi) kemudian menuju ke ureter, lalu ke urinaria dan menuju uretra. Setelah itu, dikelurkan dalam bentuk urin (kencing).
Adapun faktor – faktor yang mempengaruhi produksi urin antara lain, hormone antdiuretik (ADH), jika hormon ADH banyak maka H2O yang diserap akan semakin besar menyebabkan urin yang dikeluarkan sedikit, dan sebaliknya jika hormone ADH sedikit maka air yang diserap akan semakin kecil, menyebabkan urin yang dikelurkan menjadi lebih banyak. Jumlah air yang di minum, jika kita meminum air yang banyak menyebabkan terjadinya penurunan konsentrasi protein dan meningkatkan konsentrasi air maka akan terjadi penurunan tekanan koloid protein menyebabkan air yang di serap sedikit, dengan demikian akan menyebabkan urin yang dikeluarkan menjadi lebih banyak. Emosi, ketika gugup konsentrasi urin meningkat maka urin yang dikelurkan menjadi lebih banyak. Suhu, jika suhu meningkat maka volume urin akan sedikit dikarenakan tubulus abdominal berkontraksi sehingga penyaringan glomerulus semakin besar maka urin yang dikeluarkan smakin meningkat. Konsentrasi hormone insulin, jika konsentrasi hormone insulin menurun maka kadar gula dalam darah akan meningkat dan menyebabkan volume urin semakin banyak.
Gangguan penyakit yang terjadi karena adanya kerusakan pada ginjal yaitu Nefritus (penderita bengkak karena infeksi oleh bakteri streptococcus). Diabetes mellitus (kencing manis) karena hormone insulin menurun dan urin mengandung glukosa. Diabetes insipidus (karena kekurangan hormone ADH, sering buang air kencing). Batu ginjal (karena adanya endapan kalsium dan asam urat pada peluis ginjal). Anuria (kegagalan ginjal) disebabkan karena adanya kerusakan pada glomerulus sehingga filtrasi gagal dan urin tidak terbentuk. Oligouria (urin yang dihasilkan sedikit atau tidak sama sekali karena adanya kerusakan gijal secara total).
Pada eksperimen pertama yaitu uji klorida untuk uji penyakit darah tinggi. Urin dari sampel ditambahkan AgNO3 (perak nitrat). Pada penambahan perak nitrat tidak terdapat endapan AgCl dan berwarna kuning kecoklatan, dengan demikian hasil uji darah tinggi negatif.
Pada eksperimen kedua, menentukan amoniak. Dalam praktikum ini kami menggunakan pH paper atau kertas pH. Percobaan ini dilakukan dengan menambahkan lima tetes NaOH 10 N. Setelah itu kertas pH dimasukkan ke dalam tabung reaksi tetapi kertas pH tidak menyentuh sampel karena analisis ini dilakukan dengan menganalisis uap bukan cairan. Analisis ini bertujuan untuk mngujiada tidaknya amoniak dalam urin. Setelah itu dipanaskan. Hasil yang di dapat bahwa pH kertas menunjukan warna yang menuju pH 9 dan setelah di hirup terdpat bau amoniak. Bau amoniak ini berasal dari makanan, obat – obatan dan hasl hidrolisis urea. Dapat disimpulkan bahwa urin tersebut normal.
Eksperimen ke tiga, menguji ada tidaknya protein. Dengan menggunakan reagen biuret A dan biuret B. pada saat penambahan reagen biuret A dan B, hasil analisis tidak terjadi perubahan warna pada urin. Dengan kata lain hasinya negatif atau urin tersebut tidak mengandung protein. Bila hasil positif akan menghasilkan perubahan warna menjadi ungu.
Eksperimen yang terakhir, uji glukosa. Pada eksperimen ini menggunakan reagen fehling A dan B. Pada saat penambahan reagen, urin berwrna biru dan tdak terdapat endapan merah bata. Dengan kata lain hasil analisa negatif. Urin tersebut tidak mengandung glukosa dan berasal dari orang yang tidak mengalami penyakit diabetes militus.
IX.             KESIMPULAN
1.      Urin terdiri dari 94% air, glukosa, protein, mineral dan senyawa lain yang merupakan sisa metabolisme yang tdak berguna di dalam tubuh.
2.      faktor – faktor yang mempengaruhi produksi urin antara lain, hormone antdiuretik (ADH), Jumlah air yang di minum, Emosi, Suhu dan  Konsentrasi hormone insulin.
3.      Gangguan penyakit yang terjadi karena adanya kerusakan pada ginjal yaitu Nefritus, Diabetes mellitus, Diabetes insipidus, Batu ginjal,  Anuria dan Oligouria.
4.      Analisis urin dimaksudkan untuk mendeteksi hasl metabolisme material dalam tubuh menjadi bentuk yang sangat sederhana.
5.      Dengan dilakukannya analisis urin maka urin yang dipakai sebagai sampel dapat dinyatakan berasal dari orang yang sehat dan tidak mengandung penyakit atau ganguan pada ginjal dan urin.

DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun Kimia. 2010. Penuntun Praktikum Biokimia. Indralaya :
Universitas sriwijaya.


 

Jumat, 01 Oktober 2010

masalah

setipa manusia yang hidup pasti memiliki masalah..
tergantung dari manusia itu sendiri seberapa dia mampu untuk menghadapinya..
masalah merupakan cobaan hidup yang diberikan tuhan untuk manusia..
untuk melatih kesabaran mereka..
tapi apakah aku bisa menghadapi semua masalah yang ada di sekitarku sekarang?
aku tak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang..
kebingungan yang selalu menyelimuti diri...
aku bingung bagaimana caranya menyelesaikan masalah ini..
rasanya aku tak sanggup hidup..
rasanya aku ingin mengakhiri hidup..
tpi kata-kata itu hanya akan membuat hidupku tambah tidak tenang...
aku selalu berfikir bukan begitu cara untuk menyelesaikan masalah...
tapi au hanya manusia biasa..
aku butuh orang yang menyayangiku..
yang mampu mengerti dan mau menerima diriku..
tapi semua itu hanya hayalanku..
terbukti, tidak ada satu orangpun yang mengerti aku..
aku yakin tuhan tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kemampuan umatnya..
aku yakin aku bisa menghadapi semuanya..
aku yakin tuhan pasti akan membantu ku meski ku tahu tak ada satu orang pun yang mau membantu ku..
ALLAh ada untuk hambanya yang butuh diri-Nya....